Java Spicy Chicken Wings, Solusi Tepat Emak Cerdas

Sebagai emak millenial yang punya anak empat dan kesibukan seabreg, kebutuhan akan makanan bergizi untuk anak-anak sangat dibutuhkan. Apalagi, saat sekolah tatap muka yang mengharuskan anak-anak membawa bekal makan siang. Hal, ini sering membuat saya pusing tujuh keliling memikirkan menu yang cocok baik di lidah maupun di kantong. Waktu melihat-lihat menu makanan olahan ayam di sebuah marketplace, saya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Java Spicy Chicken Wings. Tampilannya membuat ludah saya menitik, kemlecer, luur! "Ah, pasti harganya mahal. Onkirnya apa lagi," batin saya ragu. Agar tidak ada keraguan di antara kita, saya pun mencoba order. Betapa terkejutnya karena harganya sangat terjangkau, dan yang sangat mengejutkan onkirnya yang menggunakan ojek online hanya Rp. 13.500,- Yang lebih menyenangkan lagi, ayam olahan yang dikirim dalam keadaan beku ini sudah dalam kondisi cair begitu tiba di rumah saya. Ternyata proses pencairan alami di atas motor begitu praktis dan tidak merepotkan. Anak-anak pun tak sabar untuk mencicipinya. Bahkan untuk memastikan rasa, saya sudah cicipi duluan bumbunya sebelum digoreng wkwkwk. Anak-anak pun tak sabar, bolak-balik ke dapur. Tadinya saya pikir rasanya sangat pedas, tapi ternyata pedas manis. Pedas manisnya pas, potongannya juga pas. Bagian paling menyedihkan adalah saat anak-anak terlupa makan nasinya karena keasikan mengunyah sayap berbumbu yang membuat emaknya harus ikhlas makan dua potong hikss. "Buk, nanti kalau sekolah bekalnya sayap ayam ini aja," teriak anak-anak antusias. "Siap, Komandan!" Gampang, tinggal order lagi aja. Oya, Sobat Sukon. Ternyata produk olahan PT. WMP itu banyak banget, lho. Rasanya pengen memeluk pemilik perusahaan ini. Kok ngerti banget ya, maunya emak-emak millenial seperti diri ini. Udah rasanya lezat, packing oke, pengiriman cepat, harga terjangkau, onkir murah, ngertiin banget kondisi hati dan dompet para emak. Cuzz ah, mau order sosis, nugget, bakso, ayam carcas, sama ayam bumbu pedas lagi buat teman sekolah daring anak-anak. Biar semangat. Salam, USS (Emak Millenial)

Trailer Film Love Sparks In Korea

Nggak sabar pengen nonton gala premiere film JIlbab Traveler: Love Sparks In Korea ini, tgl 27 Juni di Plasa Senayan.
Ayooo dukung film Indonesia yang inspiratif ini, tayang 5 Juli 2016, Datau ikuti nobar bareng artisnya di gala premiere. Tiket bisa dipesan di Mas Dedi Padiku  
Kapan lagi bisa ketemu bunda Asma Nadia, Giring Nidji, Bunga Citra Lestari, Morgan Smash dan lainnya.

Bahaya May Day

Bahaya May Day


"Kak, hari ini may day. Bahaya kita nggak usah ke Jakarta, ya. Yuk kita bilang ke Ibu," ujar Ammar kepada kakaknya, Yumna.
"Kata siapa sekarang May Day?" tanya Yumna lagi.
"Tuh di tivi rame. Itu artinya Jakarta dalam keadaan bahaya. Darurat. Nyawanya terancam!"
"Ah, yang bener, Dek? Kamu tahu dari mana kalau May Day itu bahaya?"
"Kan kalau pesawat mau jatuh, kondisi darurat gitu, pilotnya selalu bilang 'Mayday Mayday Mayday'!"

---

Cina Akuisisi Goyang Ngebor

Konon kabarnya, para artis dangdut seluruh Indonesia akan melakukan aksi demo di Istana Merdeka, juga di gedung DPR/MPR.
Berikut petikan wawancara wartawan Koplak News:
Husin : "Apa yang melatarbelakangi aksi Saudara?"
Inul : "Orang Cina sudah berani ngebor di Halim. Bentar lagi mereka akan meniru goyang ngebor dan menjualnya ke seluruh dunia."
DP : "Aku gak trimo! Kalau pangkalan militer aja dibor bagaimana dengan goyang gergaji?"
Zaskia Gotik : Abis goyang ngebor mereka akan akuisisi goyang itik juga. Itu akan mengakibatkan kontroversi hati yang akan merusak harmonisasi negara!"


---


Seabreg Blog Competetition Kompasiana di Bulan Juni

Seabreg Blog Competetition Kompasiana di Bulan Juni

Assalamu'alaikum...

Memasuki bulan Juni ini, yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, banyak sekali event kepenulisan, give away, ataupun blog competition. Beberapa blog competition di antaranya diselenggarakan oleh Kompasiana, sebuah mikro blog yang dimiliki oleh Kompas.

Berikut jadwal blog competition di bulan Juni, yang kalau terlewat pasti sayang sekali. Kompetisi menulis dalam blog Kompasiana ini, selain bisa dijadikan ajang latihan menulis, juga hadiahnya lumayan banget lhoo... so, jangan sampai nggak ikutan ya teman-teman...

Jadwal blog competition, banyak sekali... jangan sampai terlewat ya...
http://www.kompasiana.com/…/jadwal-blog-competition-bulan-j…

Buku Murah

Disclaimer for  : Smile For Indonesia

Disclaimer for : Smile For Indonesia

Disclaimer for :  Smile For Indonesia

If you require any more information or have any questions about our site's disclaimer, please feel free to contact us by email at Umi Sakdiyah.

Disclaimers for  :  http://fiksiminihumor.blogspot.co.id/

All the information on this website is published in good faith and for general information purpose only. http://fiksiminihumor.blogspot.co.id/ does not make any warranties about the completeness, reliability and accuracy of this information. Any action you take upon the information you find on this website (http://fiksiminihumor.blogspot.co.id/), is strictly at your own risk. http://fiksiminihumor.blogspot.co.id/ will not be liable for any losses and/or damages in connection with the use of our website.
From our website, you can visit other websites by following hyperlinks to such external sites. While we strive to provide only quality links to useful and ethical websites, we have no control over the content and nature of these sites. These links to other websites do not imply a recommendation for all the content found on these sites. Site owners and content may change without notice and may occur before we have the opportunity to remove a link which may have gone 'bad'.
Please be also aware that when you leave our website, other sites may have different privacy policies and terms which are beyond our control. Please be sure to check the Privacy Policies of these sites as well as their "Terms of Service" before engaging in any business or uploading any information.

Consent

By using our website, you hereby consent to our disclaimer and agree to its terms.

Update


This site disclaimer was last updated on: Saturday, April 9th, 2016

· Should we update, amend or make any changes to this document, those changes will be prominently posted here.


ENTERPRENEURSHIP PADA ANAK

ENTERPRENEURSHIP PADA ANAK

Enterpreneurship Anak

Enterpreneurship, arti kata sebenarnya sih, saya nggak paham-paham amat. Tapi saya memaknainya bahwa kita harus mengajarkan jiwa mandiri, jiwa berusaha, jiwa bisnis kepada anak-anak sedari kecil.

Mungkin terkesan tidak menghargai hak asasi anak untuk bermain dan belajar ya, tapi, kalau dicermati, dengan belajar bekerja dan berdagang dari kecil, justru anak sedang bermain peran, dan belajar bagaimana sebuah sistem pemenuhan kebutuhan hidup berjalan.

Kita mengajarkan kepada anak, bahwa sukses itu tidak instan, tapi butuh proses dan harus bekerja keras untuk mencapainya. Sekalipun itu hanya untuk membuat mie instant, juga ada prosesnya.

Saya dan anak saya suka membaca buku, dan selalu ingin membeli buku yang baru terbit. Terutama jika penulisnya adalah idola kita, atau teman-teman kita, padahal keuangan sedang krisis moneter, Oleh karena itu perlu dicari solusi jitu agar tetap bisa membeli buku impian sekalipun dengan anggaran pas-pasan.

Solusinya adalah, mengajarkan kepada anak saya untuk mencari uang sendiri sebagai pembeli novel yang diidamkan. Saya ajari dia bagaimana caranya memanfaatkan facebook sebagai sarana promosi. Alhamdulillah, mulai terlihat hasilnya. Anak saya tidak hanya sebagai konsumen, tapi dia sudah bisa menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri sebagai pedagang buku online, sekaligus penulis.

Hal itu merupakan sebuah kemajuan besar. Menjadi penulis cilik sekaligus marketing buku. Hal tersebut akan sangat mendukung karirnya kelak jika dewasa. Kesuksesan seorang penulis akan sangat terbantu oleh sistem marketing yang sesuai. Tulisan bermutu dan marketing yang handal adalah sebuah tim yang solid yang akan mengantarkan seorang penulis ke jenjang kesuksesan.

Berikut contoh promosi buku anak saya di akun pribadi miliknya:

Naila Yumna Salsabila menulis:

Kesalahan terbesar sebagai calon penulis adalah membuat dialog yang bagus. Hal ini dibahas di salah satu bab dalam buku 101 Dosa Penulis Pemula, karya Pak Isa Alamsyah, suaminya Asma Nadia :D

Selain itu, adajuga tentang gimana caranya bikin opening yang bagus, ending yang bagus, membuat kalimat yang efektif, sampai kesalahan para penulis. Seperti kebanyakan memakai 'ku', atau 'nya'. Dan kesalahan seperti opening yang bertele-tele, sehingga membuat pembaca bosan. Aku sama Ibu belajar dari buku itu dan workshopnya Asma Nadia. Pesan yuk, teman-teman! Keburu kehabisan. Buku ini harus dibaca oleh calon penulis atau yang sudah jadi penulis! Kalau tidak, rugi deh... :)

Ayo pesan segera. Yang mau beli, inbox aku saja, atau Ibuku, Umi Sakdiyah Sodwijo. Buku ini langsung dari penerbit Asma Nadia Publishing House. Buat teman-teman, aku kasih diskon deh! Terima kasih.

Isa AlamsyahtoKomunitas Bisa MenulisTips Menulis: Cara Menulis Dialog dalam Cerpen
Isa Alamsyah
Berikut ini akan saya sampaikan cara penulisan dialog yang paling banyak dilanggar karena ketidaktahuan penulis pemula.
Diingat baik-baik ya
PERATURAN PERTAMA
Setiap dialog selalu masuk ke alinea baru
Kecuali dialog yang dipotong sedikit, lalu dilanjutkan
------"Mau kemana?" tanyaku. (alinea baru)
------"Mau tahu aja, itu urusanku," jawabnya. (alinea baru)
------"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku." (alinea baru - sambungannya tidak)
Perhatikan dialog (petik pertama) pada baris pertama dan kedua masuk alinea baru sekalipun halamannya masih muat. Petik keempat pada baris tiga tidak masuk alinea baru karena dialognya masih lanjutan dari petik sebelumnya hanya dijeda sedikit narasi.
PERATURAN KEDUA
Huruf pertama nempel (tanpa spasi) dengan kutip buka dan tanda baca/ huruf terakhir nempel dengan kutip tutup.
"Mau ke mana?" = benar
" Mau ke mana ?" = salah (ada spasi)
PERATURAN KETIGA
Huruf besar di awal dialog.
Kalimat di awal dialog sekalipun di awal petik dianggap sebagai awal kalimat jadi huruf besar.
"Mau ke mana?" = benar
"mau ke mana?" = salah (huruf pertama)
Kecuali kalau kalimatnya dijeda, maka kalimat pada petik berikutnya dianggap sebagai kalimat lanjutan jadi huruf kecil.
Contoh yang benar (jangannya huruf kecil)
"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku."
- kata jangan adalah lanjutan dari kalimat sebelumnya jadi huruf kecil saja.
karena kalau tidak dijeda kalimatnya:
"Tapi keselamatanmu juga urusanku, jangan tinggalkan aku," sanggahku sambil menangis.
Contoh yang salah (jangan-nya huruf besar)
"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "Jangan tinggalkan aku".
(sekalipun beberapa penerbit tetap melakukan ini tergantung kebijakan)
PERATURAN KEEMPAT
Titik, koma, tanda tanya tada seru, pada akhir kalimat ada di dalam petik bukan di luar petik dan menempel pada tanda petik penutup.
Akhir kalimat dalam petik yang diakhiri dengan titik atau koma, maka tanda baca tersebut ada di dalam petik menempel dengan petik terakhir bukan di luar petik
Contoh yang benar
"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku." (titiknya di dalam petik)
Contoh yang salah
"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku". (titiknya di luar petik)
PERATURAN KELIMA
Titik dipakai kalau dialog berhenti tanpa keterangan narasi
jika dengan narasi pakai koma.
"Tapi keselamatanmu juga urusanku," sanggahku sambil menangis, "jangan tinggalkan aku." (pakai titik)
"Tapi keselamatanmu juga urusanku, jangan tinggalkan aku," sanggahku sambil menangis. (pakai koma)
PERATURAN KEENAM
Kalau diawali narasi sebelum dialog dikasih koma dulu menempel pada huruf terakhir kalimat narasi lalu spasi lalu petik buka
Aku bertanya padanya, "Kamu mau ke mana?"
Ok segitu dulu, semoga bermanfaat kalau ada kesalahan mohon dikoreksi.
SUKSES GARA-GARA KRITIK

SUKSES GARA-GARA KRITIK

Sukses Gara-Gara Kritik

Akhir-akhir ini terjadi gonjang-ganjing langit kelap-kelap gedubrak di jagat komunitas menulis, gara-gara buku-buku yang diterbitkan teman-teman diobok-obok oleh penulis 101 Dosa Penulis Pemula (bukunya bisa dibeli sama saya diskon 10%).

Sebagian besar penulis merasa marah, tersinggung bahkan sakit hati karena hasil kerja kerasnya dikuliti habis-habisan. Tapi ada juga yang merasa bangga dan berterima kasih karena sudah diberi kesempatan mendapatkan krisan dari penulis best seller Bapak Isa Alamsyah.

Melihat buku teman-teman diobrak-abrik, terus terang saya sakit hati. Sakit hati karena merasa harusnya buku saya juga ikut dikuliti dan dibantai sampai saya bisa merevisinya menjadi buku yang best seller. Kenyataannya saya cuma ikutan memberi kritikan pedas, huahhh.

Menjadi penulis memang bukan pekerjaan yang mudah. Perjuangan pertama adalah menulis buku sampai selesai. Tidak seperti saya yang banyak menulis buku, tapi hanya sampai ke judulnya saja.

Langkah selanjutnya adalah endapkan, lalu baca ulang, edit, baca, edit, sampai merasa sempurna. Lalu sebaiknya lakukan semacam test pasar. Berikan sampel buku kepada sepuluh orang yang senang membaca buku apa saja, dari kalangan berbeda. Tanya pada mereka, apakah bukunya menarik, bermanfaat, lucu, menghibur, berkesan, lalu tanyakan saran-saran dan pendapat mereka. Lakukan editing sekali lagi, baca sekali lagi. Setelah itu buku siap dikirim ke penerbit.

Ujian paling berat bagi penulis adalah setelah buku diterbitkan. Kenapa? Penulis juga harus ikut bertanggung jawab melakukan promosi untuk memasarkan bukunya. Penulis juga harus mempersiapkan mentalnya agar kuat bila karyanya diejek, dibantai, dikritik, dikuliti, bahkan jika dibuang ke tempat sampah dan diinjak-injak pembaca. Bahkan siap juga apabila ada tuntutan yang menjebloskannya ke hotel prodeo.

Bukan menakut-nakuti, tapi kalau kita sudah berani melempar karya ke pasar, berarti buku yang kita tulis sudah milik masyarakat yang akan mempengaruhi opini publik. Terimalah kritik dengan senyuman, lapang dada dan rasa terima kasih. Lebih baik diberikan kritik pedas daripada dicuekin. Kritik akan menempa kita menjadi kuat, bijak dan meningkatkan kualitas tulisan kita. Seperti halnya besi yang semakin tajam dan kuat jika ditempa berkali-kali, begitu pulalah seorang penulis.

Sebagai contoh, pernah ada seorang penulis senior, yang karyanya sudah ada sebelum anak saya lahir. Suatu hari anak saya memberikan kritik terhadap buku yang beliau tulis. Tentu saja hanya kritikan tak penting seorang anak. Apakah penulis senior itu marah? Dia malah berterima kasih, dan berjanji akan melakukan revisi di cetakan berikutnya.

Jadi, jika penulis senior saja berterima kasih terhadap kritikan seorang anak kecil, bagaimana dengan kita yang baru menapaki tangga dunia literasi? Berterima kasihlahlah terhadap kritik. Kritik adalah bukti kasih sayang yang akan membesarkan kita. Bersahabatlah dengan kritik, maka kita akan dekat dengan kesuksesan.

Bagaimana cara menghadapi kritik agar terlihat elegan dan tidak hilang muka? Belajarlah ngeles dan jadilah orang koplak. Mungkin tips ngeles di bawah ini perlu dicoba:


1) Seorang teman mengkritik salah ketik di tulisan kita. Jawab saja: "Oh, iya. Maaf jari saya udah lama nggak yoga, jadi kepleset waktu ngetik."

2) Ada yang bilang cover buku kita tidak menarik. Jawab saja: "Wah, memang benar ya, cover buku saya nggak menarik. Yang menarik kan cuma tangan."

3) Ada yang mengkritik humor kita garing. Jawab saja: "Bener juga. Saya juga sering ngerasa humor saya garing. Tapi tenang saja, saya nyetok banyak minyak goreng. Nanti tinggal digoreng saja, lumayan buat cemilan."

Program Imunisasi Istana




Siang tadi saya lewat depan istana siapa tahu ada berita bagus yang bisa diliput. Sontak saya mendekati rombongan ibu-ibu bidan cantik berseragam putih dan memakai ikat kepala merah.

Sayapun memotret mereka dan melakukan wawancara singkat.

Wartawan Republik Koplak (Warkop) : "Apa yang sedang Bu Bidan lakukan di istana?"

Bidan Cantik (Beca) : "Kami sedang demo, Mas Wartawan. Ini nanti masuk koran, kan? Kalau enggak saya nggak mau diwawancara!"

Warkop : "Iya, Bu. Mosok masuk warteg!"

Beca : "Ah, Mas ini bisa aja deh!"

Warkop : "Sedang demo menuntut apa, Bu Bidan?"

Beca : "Oh, nggak nuntut apa-apa, wong kami cuma mau demo cara melakukan imunisasi yang baik dan benar. Agar lebih afdol, kami demonya di istana, dan para menteri yang akan diimunisasi."

Warkop : "Lha emangnya vaksin apa yang akan diberikan kepada para menteri?"

Beca : "Imunisasi BCG untuk mencegah para menteri terserang penyakit paru-paru akibat menghirup kabut asap; imunisasi hepatitis, agar hatinya tetap sehat jadi nggak korupsi; imunisasi Mers, agar bisa merasakan penderitaan rakyat; imunisasi polio, agar tidak mudah dipoliitisasi; imunisasi DPT, agar kebal terhadap suapan dollar, perkongkalingkongan dan tetap sederhana; dan terakhir imunisasi campak agar tidak mudah mencampakkan amanat rakyat yang diembannya."

15/09/2015

101 DOSA PENULIS PEMULA

Anak saya, Naila Yumna Salsabila punya bakat menulis sejak kecil, tetapi saya tidak tahu bagaimana mengajarinya cara menulis yang baik. Akhirnya kami berdua belajar menulis di Komunitas Bisa Menulis asuhan bapak Isa Alamsyah, dan mempelajari buku 101 Dosa Penulis Pemula karya beliau.

Alhamdulillah sekarang Yumna sudah punya dua buku yang sedang dalam antrian terbit di penerbit besar. Cerpen dan puisinya juga pernah dimuat di koran nasional.

Oleh karena itu saya sangat merekomendasikan buku ini agar dipelajari dan dipraktekkan oleh teman-teman penulis maupun calon penulis. Apalagi yang punya impian menjadi penulis best seller. Juga bagi yang sudah menulis buku tapi beberapa kali ditolak penerbit. Mungkin ceritanya bagus, tetapi teknik penulisannya yang belum tepat. 


101 Dosa Penulis Pemula
Karya: Isa Alamsyah
Penerbit : ANPH
Harga : Rp. 58.000,-
Disk : 10% plus diantar ke rumah (belum termasuk onkir)
Order langsung via inbox FB https://www.facebook.com/umi.sakdiyah atau WA 081311331172

Ada dua cara belajar kepenulisan.

Cara pertama adalah memberi tahu bagaimana menulis yang baik dengan berbagai teori. Metode ini lazim dilakukan di sekolah dan lembaga pendidikan.
Cara kedua adalah belajar dari kesalahan sendiri atau orang lain sehingga terhindar dari kesalahan yang sama. Metode diterapkan secara alamiah dalam kehidupan.